Komitmen Pemerintah terhadap Restorasi Ekologis
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni, mengungkapkan strategi komprehensif pemerintah dalam merestorasi lahan gambut yang rusak.
Upaya ini menjadi bagian penting dari agenda nasional dalam mengurangi emisi dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Lahan Gambut sebagai Prioritas Nasional
Menurut Raja Juli, lahan gambut merupakan ekosistem penting yang menyimpan karbon dalam jumlah besar dan rentan terhadap kerusakan.
Oleh karena itu, perlindungan dan pemulihannya tidak bisa ditunda.
Restorasi Terintegrasi Antar Kementerian
Restorasi lahan gambut melibatkan kerja sama lintas sektor, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).
Koordinasi ini diperlukan agar pemulihan dilakukan secara holistik dan tepat sasaran.
Penguatan Kebijakan Tata Ruang
Raja Juli menekankan pentingnya kebijakan tata ruang yang memperhitungkan ekosistem gambut.
Dengan demikian, pembangunan tidak akan merusak wilayah yang seharusnya dilindungi.
Pendekatan Berbasis Komunitas
Pemerintah juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses restorasi.
Masyarakat lokal dinilai paling memahami karakter lahan dan bisa menjadi ujung tombak perlindungan.
Penggunaan Teknologi Pemantauan
Selain itu, teknologi seperti citra satelit dan pemantauan berbasis data digunakan untuk memastikan efektivitas program restorasi.
Hal ini memudahkan evaluasi dan deteksi dini terhadap potensi kerusakan baru.
Dukungan Anggaran dan Internasional
Pemerintah mengalokasikan anggaran khusus untuk proyek-proyek restorasi gambut yang bersifat prioritas.
Beberapa kerja sama internasional juga digalang untuk memperkuat pendanaan dan transfer teknologi.
Peran Dunia Usaha dan Swasta
Restorasi gambut tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Dunia usaha didorong untuk mengambil bagian melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.
Baca Juga : Sidrap Polisi Gagalkan Penjualan Ilegal Bio Solar Bersubsidi
Perubahan Paradigma Pengelolaan Lahan
Raja Juli menegaskan bahwa pengelolaan lahan harus beralih dari eksploitasi menuju konservasi dan restorasi.
Kesadaran ini penting agar lingkungan tetap mendukung kehidupan manusia dan makhluk lainnya.
Target dan Harapan di Tahun Mendatang
Pemerintah menargetkan ribuan hektare lahan gambut direstorasi secara bertahap hingga tahun 2030.
Harapannya, ekosistem gambut yang sehat dapat membantu Indonesia mencapai target netral karbon lebih cepat.
